[Book Review] Mockingjay |Trilogy The Hunger Games

MockingjayQuarter Quell berantakan karena aksi pemberontak. Beberapa peserta termasuk, Katniss, Finnick, dan Beetee berhasil diselamatkan sekutu. Mereka dibawa ke distrik 13. Selama ini distrik 13 yang dikatakan hancur, diam-diam mulai membangun kekuatan untuk menggulingkan Capitol, mereka membangun infrastruktur di bawah tanah, orang-orang dilatih mileter, mempunyai banyak senajata. 13 sekarang menjadi distrik yang paling maju dibandingkan distrik-distrik lain. Kemajuan teknologinya menyamai Capitol.

13 bangkit, 12 yang dihancurkan. Orang-orang di 12 diungsikan ke 13. Semua distrik bersekutu dengan 13 sebagai pemimpin.

Peeta, Johanna, dan Enobaria ditangkap Capitol. Katniss mengalami gangguan mental. Begitupun Peeta karena dicuci otaknya, Peeta dibuat membenci Katniss.

Di Mockingjay, seri terakhir trilogy Hunger Games ini cerita semakin seru. Gale juga banyak memainkan peraanya, gak seperti di 2 seri sebelumnya.

Di trilogy Hunger Games ini penulis benar-benar memanfaatkan peranan media dalam banyak hal. Menarik simpati massa, membuat propaganda, pencitraan. Pokoknya jangan bayangkan pemberontakan zaman penjajahan Jepang dan Belanda di Indonesia.

Aku menyelesaikan novel ini sekitar 3 hari. Sebenarnya bisa sih menyelesaikan kurang dari itu. Tapi sengaja aku molor-molorian. Why? Novel ini bikin baper. Kisah cinta segitiga Katniss, Gale, dan Peeta makin menegangkan aja. Aku rasa sebaiknya menarik diri dulu dari kisah mereka, biar gak tambah terlarut. Nanti aku malah jadi larutan NaCl. #abaikan

Dan sebal banget dengan Katniss yang plin-plan. Serasa gak punya pendirian, mudah dihasut. Penulis pintar banget kan mengaduk-ngaduk emosi pembaca? secara Katniss kan emang masih muda, 17 tahun. Mengalami berbagai problem kehidupan yang berat. Gak punya ayah, menghidupi ibu dan adiknya, dua kali harus ikut Hunger Games, kehilangan teman-teman. makanya Katniss sampai harus mengalami gangguan mental. Ditambah novel ini menggunakan sudut pandang Katniss sebagai orang pertama. Emosinya makin dapet.

Momen paling menyebalkan yaitu:

Saat Katniss harus merasa bersalah. Merasa bersalah terus atas kematian si A, si B, si C, merasa bersalah atas peristiwa ini itu.

Saat Katniss harus merasa berhutang budi pada Peeta dan Gale. Atas kejadian D punya hutang budi pada Peeta. Kejadian E ke Gale, F ke Peeta, G ke Gale lagi. Begitu seterusnya.

Waoow, ini jadinya curhat bukan bikin review. Di postingan lain aku akan mengulas khusus tentang kisah cinta Katniss, Peeta, dan Gale. Dan berharap aku segera move on dari trilogy The Hunger Games. Hiks. Tak satupun dari filmnya yang aku tonton. Untuk waktu dekat ini aku belum mau nonton filmnya, nanti aku tambah susah move on. Apalagi aku kan pendukung Gale, dan Katniss akhirnya memilih Peeta. Lebih penasaran aja sih seperti apa bentuk visual dari novel keren ini.

Setelah novel ini aku mau menarik diri dulu sama novel yang banyak bumbu cintanya. Terutama yang bahas cinta segitiga. Pertama baca novel ini, aku gak punya refrensi apa-apa. Langsung baca aja karena terkenal.

Sebagai penutup. Pemberontak menang. Gak ada lagi Hunger Games yang keji. Dan mampuslah Snow. Buahaha…..#ketawajahat

Klik untuk baca review

The Hunger Games #1

Catching Fire # 2

 

 

 

 

Tinggalkan komentar